Wednesday, May 21, 2014

Dog Does Disco: Here Comes The Fluffiest Festival!

Ajang tahunan yang melibatkan ratusan anjing beserta para majikannya dalam kostum-kostum unik nan menggemaskan ini tak pernah henti menarik antusiasme para pencinta binatang. Therefore I went there with a friend of mine, Aem.

Sore itu, sepanjang mata memandang Taman Tribeca, Central Park Mall, tampak dipenuhi oleh beraneka jenis si hewan lucu berkaki empat tersebut. Nyaris segala ras anjing dapat ditemui di sana, mulai dari Siberian Husky, German Shepherd, Chihuaha, Pomeranian, Samoyed, hingga Alaskan Malamute yang ukuran tubuhnya sanggup menandingi orang dewasa. Tidak hanya jenis-jenis anjing cantik tersebut yang hadir, anjing-anjing yang terkenal galak pun juga terlihat dengan jinaknya, mulai dari Pit Bull, Bull Terrier, hingga Chow Chow. 

 (too cute to resist!)


Tema yang diusung pada Dog Does Disco kali ini adalah “Superheroes”. Maka, tak heran jika banyak pemilik anjing dan peliharannya mengenakan kostum matching bak superhero, mulai dari yang internasional seperti Wonder Woman hingga jagoan lokal, Si Pitung. Keunikan Dog Does Disco juga terletak pada rentetan kompetisi berhadiah menarik. Para dog owner ditantang untuk menunjukkan aksi kekompakan mereka dengan sang anjing dalam Dog Obedience Competition, Dog Eating Competition, dan Dog Fashion Show Competition. Tak tanggung-tanggung, nama-nama terkemuka ditunjuk untuk menjadi jurinya, seperti Aida Nurmala, Ari Tulang, Kleting, dan Aline Adita.

Rasanya gemas sekali melihat aksi-aksi duet para owner dan anjingnya di balik aneka kostum seperti princess lengkap dengan tiara dan gaun, nenek sihir, atau pun kemeja batik! Berbeda dari Dog Does Disco sebelumnya, tahun ini para pengunjung dibuat takjub dengan kemampuan anjing-anjing penyelamat yang tergabung dalam K9 Indonesia. Sesuai dengan tema acara, para anjing penyelamat ini tampil memukau dengan mempertunjukkan keahlian mereka dalam memberikan pertolongan darurat pada manusia.



Acara ini berlangsung hingga malam menjelang. Selain panggung utama, para pengunjung juga dapat menelusuri Taman Tribeca dan menjumpai puluhan booth makanan, minuman, baju-baju dan perlengkapan anjing, bahkan dog adoption yang cukup ramai dikunjungi. Dog Does Disco pun ditutup dengan persembahan musik yang membuat suasana semakin meriah. Di antaranya ada DJ Cream, DJ Bone, The Alastair, serta Barry Likumahuwa Project feat. Monita Tahalea dan Ivan Handojo. Make sure to not miss this super fun event next year!

Eru Concert in Jakarta: Hide and Seek

Malam minggu itu, saya rela menghabiskan waktunya dibawah rintik hujan demi menyaksikan konser si Prince of Ballad asal Korea Selatan, Eru. Pengalaman itu pun berakhir tak terlupakan. Ini dia ceritanya.


Meski konser dijadwalkan mulai pukul 7 malam, namun sejak pukul 5 sore arena Lapangan D Senayan sudah terlihat cukup padat oleh para penonton yang mayoritas didominasi remaja dan kaum hawa. Sebagian mengenakan atribut berbau Eru, seperti kaos, bando, atau pun gelang yang bertuliskan namanya. Saat itu gerimis sudah menyapa, namun antusiasme para fans untuk menjumpai sang idola nampak tak terusik sedikit pun.

Langit mulai gelap, dan semua sudah tidak sabar untuk menyaksikan pria kelahiran New York, 5 Juli 1983 yang bernama asli Jo Sung Hyun itu. Dalam sekejap pun lampu panggung dimatikan, dan voila, wajah tampannya muncul di layar utama. Video di layar menampilkan Eru dalam balutan pakaian formil bak kerajaan berwarna putih. Ia tengah duduk di sebuah kursi kerajaan, seakan menyiratkan bahwa ialah sosok yang akan ‘memimpin’ perhelatan panggung malam itu. Tak lama kemudian, Eru ‘sesungguhnya’ muncul secara perlahan dari lubang di bawah panggung, sembari menyanyikan lagu pembuka ‘I Hate You’ dan ‘Don’t Hurt’.

Kontan teriakan gembira penonton langsung memenuhi berbagai penjuru. Mereka dengan kompaknya mengayunkan lightstick berwarna biru yang sempat dibagikan sebelum konser. “What’s up Jakarta, guess who’s back?!” sapanya dengan semangat. Ini memang kedua kalinya Eru menyelenggarakan konser tunggal di ibukota setelah tahun lalu. Ia juga sempat menyatakan kerinduannya mengadakan konser bagi fans Indonesia yang langsung disambut riuh. Selesai menyapa, ia langsung melanjutkan acara dengan menghajar lagu-lagu andalannya, seperti “Countrified and Immature”, “Mannequin”, dan tentu yang membuat namanya melejit, “Black Glasses”.


Setelah itu Eru pun menghilang ke balik panggung, lalu digantikan oleh Lucky J. Grup yang digawangi oleh 3 personil (2 pria dan 1 wanita) ini membawakan tembang ‘Empire State of Mind’ dan ‘Yeah Yeah Yeah’ dengan enerjik. Teriakan para fans yang kerap meneriakkan “Eru! Eru!” serta merta membuat sang bintang utama kembali menunjukkan batang hidungnya keatas panggung. Kali ini ia telah berganti kostum menjadi lebih santai, yaitu kaos tanpa lengan dan celana hitam. Layaknya di konser tahun lalu, sekarang Eru juga membawakan beberapa cover song, antara lain ada ‘Sorry Sorry’ milik Super Junior, ‘Wedding Dress’ milik Taeyang (Big Bang), ‘Lonely’ milik 2NE1, hingga ‘Fantastic Baby’ milik Big Bang. Tak ayal semua langsung bernyanyi bersama mengikuti lagu-lagu lawas tersebut.

Kejutan, sang ayahanda Eru yaitu Tae Jin A yang juga merupakan penyanyi senior di negeri ginseng, tak mau kalah tampil melalui gaya lucunya yang mengundang gelak tawa. Ia membawakan sederet lagu bergaya Trot, seperti “I Love You Baby” dan “One Love Anyo”. Konser ini juga semakin ramai berkat kedatangan ADA Band dan tentunya, Ailee. Sang penyanyi solo cantik asal Korea Selatan ini berhasil memukau penonton dengan suaranya yang fenomenal. Lagu-lagu hitsnya seperti ‘Heaven’, ‘U&I’, serta ‘Singing Got Better’ dibawakan dengan amat powerful, hingga mengundang standing ovation dari beberapa barisan penonton yang berada di area duduk (VIP).


Eru menutup konser yang juga dimotori oleh SH Entertainment ini dengan mendendangkan lagu ‘Kemesraan’ sembari mengibarkan bendera Indonesia dan Korea Selatan di tangannya. Suaranya yang empuk dan merdu sukses membuat siapa pun mengikutinya dengan syahdu. Well, he isn’t called the ‘Prince of Ballad’ for nothing, indeed! Thank you for a lovely concert, Eru!


(photos: Doc. SH Ent.)

Sunday, May 4, 2014

Umabo: A Chill Place for Happy Tummies!

Umabo merupakan singkatan dari Umami Bowl. Artinya, masakan kaya cita rasa yang disajikan pada sebuah mangkuk. Jangan tertipu oleh namanya, ya. Memang umami berasal dari bahasa Jepang, namun benang merah dari sebagian besar menu di sini justru berkiblat pada American food. Uniknya, mereka diberi ‘aksen’ eksotis melalui penambahan bumbu atau saus yang bergaya Jepang, Thailand, hingga Korea. Satu yang wajib ditekankan, Umabo tidak menggunakan MSG sama sekali dalam setiap racikannya.


Anda mungkin akan menghabiskan waktu memilah-milih deretan menu yang tertera pada iPad karena pilihannya memang lumayan beragam. Pilihan pertama saya jatuh pada hidangan pembuka yang sulit untuk dilewatkan, yaitu chicken wings. Rata-rata setiap restoran memiliki resep ‘rahasia’ untuk chicken wings mereka, bukan? Nah, tidak terkecuali Umabo! Ada tiga varian yang ditawarkan. Mereka adalah Creamy Buffalo (pedas asam), Hawaiian (asam manis), serta Cola Wings. Khusus untuk Cola wings, cara masaknya betul-betul menggunakan cola sebagai ‘bumbu’ resapannya. Alhasil, chicken wings yang renyah di luar dan empuk di dalam itu memiliki cita rasa gurih dengan paduan sticky sweet yang kentara. Make sure you don’t miss this one!



Penasaran dengan rice bowl dari Umabo? Ribs Me Up pun hadir dengan tampilan yang tak kalah menggugah. Mangkuk berwarna merah itu tampak penuh akan tumpukan topping dengan nasi pulen yang terdapat di dasarnya. Cara makannya diaduk ketika masih panas. Telur setengah matang, daging ribs lembut, serta saus spesial berpadu dengan sempurna. Sebelumnya, ribs telah dimasak selama delapan jam untuk mencapai tekstur empuk saat dikunyah. Selain itu, Anda juga akan menemukan terung dan bulir-bulir jagung manis di balik nasinya. Kombinasi yang unik sekaligus lezat!

Terlepas dari nasi, ada pula Chunky Burger yang berukuran besar. Kedua burger buns renyah itu mengapit beef patty yang tebal, disertai selembar beef bacon, saus manis pedas, plus olesan avocado sauce yang menimbulkan kesan eksotis di lidah. Sedangkan, untuk membangun tenaga, tersedia Steroid Burger dengan beef patty 180 gram dan telur yang hanya dibumbui garam dan merica. 


Urusan dessert, Umabo masih berpatok pada gaya Amerika yang diusungnya. Hal ini terlihat dari salah satu andalannya, Oreo Peanut Butter & Jelly Brownie yang jelas kental akan kekhasan dari Negeri Paman Sam tersebut. Restoran yang dari depan memiliki tampilan signage bak papan bioskop ini juga punya signature drinks yang tak kalah enak, lho. Manjakan diri Anda melalui segarnya Marshmallow Frappe dengan bongkahan marshmallow lembut atau aneka jenis kopi nikmat yang menggunakan biji kopi Vergnano asli asal Italia. Tunggu apa lagi? Sampai jumpa di Umabo!


(photos by: Hardiman Widjaseno)


Umabo
Jln. Wijaya 1 No.22
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Ph: 021 7222063
Opening hours: 11.00 — 00.00
Price range: Rp 15.000,00 — Rp 55.000,00
Website: www.umabojkt.com

Laughing Stock: Experience Quality Steak & Seafood

Semua berawal dari pasangan yang gemar menyantap steak dan sajian hasil laut. Seiring waktu berjalan, mereka mulai bereksperimen menciptakan sendiri kreasi masakan dari kedua jenis makanan tersebut. Tak disangka, banyak yang menyambut positif hasil kerja keras mereka dan dari situlah Laughing Stock lahir. Sejak awal dibukanya pada Januari silam, restoran yang terletak di Cipete Raya ini sudah cukup menyedot perhatian berkat lokasi yang strategis dan deretan hidangan istimewa.

Interior keseluruhan dari restoran ini terasa nyaman dan kasual. Sebagian besar dinding dilapisi dengan desain batu bata dan sebagian lagi penuh akan doodles atau lukisan tangan yang terpajang rapi. Nama boleh mengandung unsur ‘tertawa’, namun urusan menu, nyatanya Laughing Stock tidak menganggap remeh. Seperti apa saja mereka? 


Mari kita mulai dengan steak.  Daging yang digunakan berasal dari Australia. Mereka terbagi atas tiga kategori utama yaitu wagyu, black angus cattle beef, dan Australian beef. Pilihannya pun lengkap, mulai dari sirloin, tenderloin, T-bone, hingga Porter house seberat 500 gram yang bisa disantap hingga lebih dari dua orang. Nah, pada saat itu saya berkesempatan untuk mencicipi Australian beef rib-eye yang seporsinya berukuran 250 gram. Bisa dibilang ia cukup besar untuk seporsi single steak. Untuk merasakan kualitas dagingnya, ia pun hadir dalam kematangan medium rare. Benar saja, ketika dibelah, munculah semburat warna kemerahan di bagian dalam, menandakan ia telah dimasak dengan timing yang sempurna. 

Memang, akan membutuhkan sedikit ‘tenaga’ lebih dalam mengunyah steak yang tidak sepenuhnya matang ini. Namun, semuanya terasa worth it saat tekstur daging yang tebal serta juicy beradu sempurna di dalam mulut. Sebagai pendamping, silakan pilih tiga jenis saus yang disediakan. Ada mushroom sauce, blackpepper, dan garlic herbs butter. Alih-alih salad, side dish yang akan Anda temui di sini berupa jagung dan terung panggang. Tentunya lengkap bersama mashed potato lembut nan creamy.


Selanjutnya, saya pun beralih ke seafood. Tanpa menunggu lama, sang menu favorit pun hadir di hadapan. Yup, ialah Grilled US Maine Lobster. Laughing Stock mengambil langsung hasil lobster asal Amerika karena kualitasnya yang baik dan segar. Hal ini terbukti dari daging lobster yang masih menimbulkan rasa manis alami saat disantap. Cara masaknya sengaja tidak dibumbui dahulu. Anda akan diberikan garlic butter sauce untuk dicocol atau dibalurkan sesuai selera. 

Ingin variasi sajian laut yang lain? Tenang, Laughing Stock masih memiliki udang dan salmon sebagai alternatif. Sebagai pilihan ‘sehat’, ada Pan Fried Salmon yang dihidangkan bersama baby tomato, bayam, jamur enoki, ginger flakes, serta kuah miso gurih. Jika penasaran mencoba keduanya sekaligus, silakan tunjuk Duet Jumbo Prawn & Salmon dengan asparagus dan green peas puree. Yum!

Paham akan kebutuhan orang Indonesia yang ‘sulit lepas’ dari nasi, nyatanya tersedia juga beberapa menu Nusantara di sini. Sekadar rekomendasi, Oxtail Balado jangan sampai terlewat. Sup buntut ini beda dari yang biasa Anda temui berkat olesan sambal balado pada Australian oxtail goreng. Nikmat nian saat dinikmati bersama kuah sup, nasi hangat, dan emping renyah. 


Puas menjajal aneka hidangan lezat, tibalah saatnya untuk melengkapi dengan dessert. Bisa dibilang, tidak afdal rasanya berkunjung ke Laughing Stock tanpa mencoba Uncle Romy’s Hotplate Chocolate Brownies. Ya, awalnya saya pun sempat mengerutkan alis karena hotplate dan brownies terdengar seperti paduan yang tidak lazim di telinga. Usut punya usut, menu ini merupakan hasil kreasi sang empunya yang ingin menonjolkan ‘sisi lain’ dari brownies. Tampilannya pun mengesankan. Sebongkah dark chocolate almond brownies tersaji dengan es krim vanilla dan (literally) a cherry on top. Kemudian, sang pelayan akan menuang saus cokelat pada hot plate hingga meletup-letup dan menimbulkan aroma wangi nan menggugah. Hasilnya? Brownies hangat berlumur chocolate sauce jadi terasa garing dan ia berpadu apik dengan es krim yang meleleh di dalam mulut. Ini tentunya merupakan suatu pengalaman baru yang tak ingin Anda lewatkan.

Laughing Stock dapat menjadi spot yang pas untuk melepas penat setelah bekerja seharian atau berkumpul dengan kerabat kala akhir minggu. Live acoustic band juga siap menemani Anda. Duduk-duduk santai sembari menyeruput Laughing Caramel atau Strawberry Milkshake segar tampaknya juga tak kalah menarik. It’s a must try visit only at Laughing Stock!


(photos by: Sofyan Effendi)


Laughing Stock Steak & Seafood
Jln. Cipete Raya No. 7BC
Ph: 021 759132-85/86
Opening hours: 11.00 — 23.00
Price range: Rp 45.000,00 — Rp 370.000,00

Otterhound: Thai with A Twist

otterhound merupakan bagian dari keluarga besar jittlada, yakni grup yang menaungi sejumlah restoran thailand ternama seperti white elephant dan chandara. khusus ‘anak’ terbarunya ini, konsep yang dituju adalah sentuhan twist pada kuliner thai yang terkenal kaya akan rempah-rempah dan bumbu alami. kejutan ini berupa ramuan fusion antara antara cita rasa asia tersebut dengan menu-menu khas barat maupun eropa. bisa dibilang unik, karena seperti yang kita tahu kebanyakan dari tempat makan thailand yang ada justru mengedepankan racikan autentik bak di negara asalnya tersebut.

mengenai nama, saya pun sempat bertanya-tanya, kenapa otterhound? rupanya sang owner, yaitu lucky, memiliki hobi traveling dan mencicipi kuliner khas di tiap negara yang ia kunjungi. hal ini ia siratkan pada jenis anjing ras otterhound yang memiliki kemampuan khusus untuk berburu dan bertualang. betul saja, pada salah satu sisi kaca restoran ini terdapat lukisan sekumpulan anjing berbulu lebat tersebut tengah berlari riang menyusur satu garis yang terhubung pada dinding batu bata berwarna putih di sampingnya. dinding yang luas tersebut nyaris penuh oleh goresan-goresan tangan yang menggambarkan peta mungil dari berbagai landscape ikonik dari penjuru dunia. sebutlah menara eiffel, piramid, atau london bridge dalam balutan gaya kontemporer yang unik. di atasnya terdapat sebuah quote yang menarik perhatian, bunyinya “eating is like traveling, there’s no limit to it”. well, can’t agree more with that!

secara keseluruhan, desain interior restoran yang telah resmi beroperasi sejak desember silam ini nampak kasual namun tetap berkelas. puas cuci mata, saya pun memilih sebuah sofa hitam di pojok ruangan untuk duduk-duduk sembari menelusur menu. ternyata pilihannya lumayan banyak. mereka terbagi atas kategori ‘internasional’ mulai dari pasta, burger, hingga nasi. setelah diberi bocoran rekomendasi oleh pelayan, tanpa menunggu lama sejumlah menu berpenampilan ‘wah’ pun muncul di hadapan.


untuk pilihan pertama, mata langsung tertuju pada sebongkah burger berwarna hitam yang tersaji cantik diatas talenan kayu. yup, otterhound burger menggunakan burger buns yang terbuat dari tinta cumi. walaupun rasanya masih serupa roti burger pada umumnya, namun samar-samar muncul sensasi gurih yang ‘menyentil’ sebagai after taste. untuk isian, otterhound menyelipkan grilled minced steak serta beberapa lembar beef bacon renyah. ukuran burger ini memang diatas rata-rata. jika sedang tidak terlalu lapar, ia dapat disantap berdua atau lebih karena beberapa gigitan saja sudah sanggup membuat kenyang. terlebih lagi masih ada kentang goreng dan salad yang mendampinginya. otterhound burger merupakan pilihan main course yang tepat.


nah, yang berikut tak kalah menyita perhatian. salmon carpaccio in spicy hot sauce namanya. sekedar informasi, carpaccio adalah sajian asal italia berupa daging atau ikan mentah yang hanya dibumbui lemon, cuka, atau merica. kali ini otterhound berimprovisasi dengan memadu daging salmon segar yang diiris tipis-tipis bersama special dressing bergaya thailand. sesuai namanya, saus dressing berwarna hijau pekat yang diramu dari rempah-rempah ini memiliki rasa pedas, meski tidak terlalu menyengat. justru ‘getir’nya bawang putih yang tersaji utuh diatas setiap lembar salmon lebih mendominasi. overall, menu ini memiliki kombinasi tekstur dan rasa yang cukup unik untuk dijadikan pengalaman baru bagi lidah.

kurang afdol rasanya mencicip kuliner thailand tanpa yang bergaya street food. street style grilled beef on skrewer and sticky rice pun menjadi pilihan. di atas talenan kayu itu tersuguh nasi ketan yang ditempatkan dalam bambu rotan, berikut sate daging sapi, dan saus thailand “jaew”. daging sapinya terasa empuk dan pas, membuktikan bahwa ia telah dimarinasi dengan baik. sedangkan saus jaew sekilas menyerupai sambal kecap, hanya saja terasa lebih gurih berkat kandungan bawang putih dan cabai merah kering di dalamnya. perpaduan ini semakin menarik ketika dinikmati bersama nasi ketan beraroma. 


otterhound memiliki area indoor dan outdoor. meskipun tidak terlalu besar, restoran yang chef-nya juga berasal dari negeri gajah putih ini terasa nyaman untuk dijadikan tempat bersantai. lokasi memang agak mojok, tapi jumlah pengunjung yang lalu lalang tak berhenti. saat itu hari sudah menjelang sore, maka saya memutuskan untuk menutup sesi icip-icip hari ini dengan serangkaian healthy mocktails ala otterhound. terbilang sehat, karena racikan mocktails di sini menggunakan potongan-potongan buah segar sebagai bahan utama yang dipadu bersama elemen lain, semisal selai buah atau yoghurt. ada phuket paradise yang terbuat dari campuran jus nanas, selai nanas, dan yoghurt, strawberry delight dari selai stroberi dan yoghurt, atau green temptation dari apel hijau, kiwi, dan mint. segar sekali! 


sebelum beranjak pergi, saya tak mau melewatkan satu penutup manis yang juga merupakan signature dessert disini, yakni candy lady. sajian ini berupa parfait berisi nata de coco, semangka, stroberi, es krim vanila serta pop rocks candy on top, membentuk warna-warna pastel yang memikat. kombinasi rasa buah yang segar sekaligus creamy plus sentuhan cerdas pop rocks candy yang meledak-ledak di lidah sukses menutup kunjungan saya di otterhound dengan manis. jadi apakah saya akan berkunjung kembali ke sini suatu waktu? tentu!


(photos by: sofyan effendi)


Otterhound
Lotte Shopping Avenue (Ciputra World) GF 18
Jl. Prof Dr. Satrio Kav. 3-5
Kuningan, Jakarta Selatan
Ph: 021 2988 9070
Opening hours: 10.00 – 22.00
Price range: Rp 50. 000 – 120.000

Saturday, May 3, 2014

Three Buns: Neighborhood Burger Joint & Bar

i literally jumped like a kid on smarties upon receiving an invitation of this restaurant's grand opening. not surprising though, since three buns has been highly anticipated by many people in jakarta, especially the urbans. youre about to find out why!



conceived from a creative idea of PTT family (potato head), three buns stood up to serve cocktails and gourmet burgers perfected with quality and design. just like any other PTT family's restaurant, this vintage burger joint owns a unique concept with a magnetic charm that entices hip youngsters to come by. it is built like a humongous garage with additions of theater-style seating (you know, the ones that pile up from bottom to the top). you may also choose the comfy corners on top of the stairs, where you can sit in circles or casually mingle with other guests. even the walls are only painted halfway, reflecting a yard complete with ivy plants. 

also do note that everything here is self service! so go place your order at an old rustic van that is parked at the front of restaurant, then you will receive a queue number to get your meals or drinks after theyre done being processed in an open kitchen just beside the van. 

the origins of three buns' menus came from chef adam penny, a london based chef who also runs a reputable burger joint at his hometown called london's patty & bun. the burger patties here are made of high quality australian brahman meat, topped with homemade burger buns, and special selections of homemade sauces. they will suggest medium gradation for the best meat, but if you prefer well-done then of course its possible too.




the favorite here is baby huey, that consists of 150 gr patty, cheese, mayonnaise, lettuce, and tomato sauce. just like the classic baby huey character, the size is pretty gigantic that even pictures dont do justice to reflect the actual look in real life. the artisan buns are glazy and crisp, and it only takes one bite to meet the thick and juicy meat with a slight of pink strikes inside, indicating that its cooked nicely in medium. every bite is pure beefy deliciousness! for a 'heavier' class, you may opt for four floors, with double cheese and 200 gr worth of patties.

another specialty of three buns is the usage of slow cooked homemade sauces to spark the taste in their burgers. the flavor is pretty close to BBQ sauce i think, though it has a fresher take thanks to the tomato-based ingredients. but for those who favor spicy flavors, they also got a homemade sauce called 'burning man', a mixture of baked jalapeno, hot ketchup, and dashi mayo. surprisingly the spicy level isnt too overwhelming even though they use jalapeno. other than meat, three buns also improvise with lamb patty or even vegetables for their vegetarian burger, the roots.


the casual atmosphere feels alive with hip hop playlists surrounding this glass roofed restaurant (we did jam hard to drake and run dmc while munching). before we go i feel like its a must to explore some of the recommended side dishes! my favorite here is naughty fries, or french fries dunked in korean sauce 'gojuchang'. its savory, a tad spicy, and simply addictive. dont miss out three buns' specialized chicken wings too, for they're cooked with yoghurt!

dang, it's even harder to get our asses from the super comfy spot when the cocktails and mocktails arrived. all of them are concocted with natural ingredients such as fruits and spices. time to spend a chill evening by sharing some refreshing glass of tropical thunder (pineapple, rum, passion fruit), very berry (various berries mixed with vodka), and the lovely smoked mary (citrus vodka with a hint of spices). perfect!



(photos: doc. three buns)


Three Buns
Jl Senopati Raya no. 90
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190
Ph: 021 2930 7780
Opening hours: 11.00 – 23.00
Price range: Rp 35.000 – 125.000
Website: www.threebuns.com