segoan diambil dari bahasa jawa ‘sego’ yang berarti nasi. ya,
restoran mungil ini memang memilih masakan khas jawa sebagai identitasnya.
salah satu dari kelompok empunya, bitha, sebelumnya telah mendiami surabaya selama
sekian tahun. dari situ, ia kerap rindu akan nikmatnya racikan menu-menu
tradisional asal ibukota jawa timur tersebut.
kesan sederhana sekaligus ceria terlihat dari konsepnya yang
DIY dan penuh warna.
hiasan-hiasan dinding seperti tirai buatan tangan dan pajangan kepala rusa
berbahan kayu menjadi sebagian elemen yang mempercantik restoran berkapasitas
40-an orang ini. pada hari itu, saya memilih sebuah spot di bagian pojok yang
menghadap ke jendela luar, lalu mulai mempelajari buku menu dengan sampul yang terbuat dari jahitan kain perca.
wah, ternyata soal menu pun juga menganut paham ‘DIY’.
pertama-tama pilih dulu jenis nasi yang diinginkan (nasi putih, nasi merah,
nasi kuning, atau nasi gurih), lalu lauk dan sayur, selanjutnya tinggal
lengkapi saja dengan sambal atau kerupuk. sistem pemesanan ini juga
mengingatkan kita akan warung nasi pinggir jalan, bukan?
urusan lauk, segoan memiliki variasi jagoannya sendiri.
seperti olahan ayam misalnya. pengunjung bisa pilih mau dibakar atau digoreng.
bumbunya meliputi rica-rica, cabe ijo, bumbu rujak, hingga lengkuas. dengar-dengar,
ayam goreng lengkuas disini merupakan favorit! terlepas dari itu, lauk-lauk
rumahan lainnya tentu turut tersedia, seperti tumisan kikil sapi, dendeng ragi,
sambel goreng udang, hingga tak ketinggalan rawon.
saya pun merasa penasaran dengan 2 menu lauk yang kabarnya
juga laris manis di segoan. pertama ialah krengsengan lidah sapi. ah benar
saja, perpaduan kecap manis dan petis yang menyelimutinya bergumul dengan apik
di dalam mulut. lidah sapi yang dicacah dadu pun terasa nikmat apalagi tatkala
disantap bersama nasi pulen nan hangat. sedangkan menu satunya lagi tak lain
dan tak bukan ialah cumi tinta. kenyal, empuk, dan gurih adalah karakternya.
kini ia menjadi sedikit lebih pedas berkat racikan cabai merah yang terdapat di
dalam ‘tinta’ hitamnya yang pekat. cita rasanya yang amat familiar sanggup
membangun rasa rindu pada masakan si mbok di rumah dulu. sebagai pelengkap,
silahkan taburi serundeng, oncom, kering tempe, atau kentang rebon untuk
menambah tekstur renyah.
bagi
sebagian besar orang indonesia, rasanya makan nasi masih belum pol jika minus kehadiran sambal. untuk
itu, segoan berkreasi melalui 10 jenis sambal yang dapat dipilih sesuai selera.
ada sambal bajak, sambal teri, sambal matah, sambal dabu-dabu, dan juga sambal
rujak yang segar. hidangan pun kian sempurna dengan gorengan buatan segoan yang
berukuran jumbo, seperti tempe mendoan dan bakwan jagung. mantap!
sesi
makan-makan sekaligus bernostalgia di sini lengkap sudah dengan alunan
lagu-lagu jadul era tahun 60 dan 70-an. saatnya menutup dengan minuman yang tak
kalah klasik. sebutlah SAP mocca dan badak yang saat ini sudah terbilang nyaris
langka di jakarta, atau yang lebih tradisional, yaitu teh sampah dari racikan
jahe, kayu manis, gula merah, dan lain-lain.
(photos by: hardiman widjaseno)
Segoan
Jl Kemang Raya no. 69C (Lantai 2)
Ph: 08170071640
Opening hours: 11.00 – 21.00
Price range: Rp 5.000 – 55.000
Instagram: @segoanjkt
Instagram: @segoanjkt