Friday, June 27, 2014

SHINee World Concert III: Like A Fire

Setelah sebelumnya sukses mendatangkan Infinite dan 2NE1, promotor Synergism Ent. kembali menghadirkan artis K-Pop ternama, yaitu SHINee. Meski minus kehadiran salah satu personel, konser tersebut tetap berlangsung meriah dan tak terlupakan.


Arena Ancol terasa begitu padat pada 22 Juni silam. Selain karena beberapa acara hiburan dalam rangka ulang tahun Jakarta seperti ondel-ondel dan marching band di sepanjang jalan, ada juga sebuah konser megah yang diselenggarakan pada hari itu. Ya, boyband besutan SM Entertainment, SHINee, akhirnya bertandang ke Indonesia dalam rangka konser tunggal mereka yang bertajuk “SHINeeWorld Concert (SWC) 3”.

Ribuan Shawol (fans SHINee) tampak telah memadati areal MEIS sedari pagi. Terik matahari yang cukup menyengat pada hari itu mereka terjang demi mendapatkan posisi strategis untuk melihat sang idola beraksi. Benar saja, menjelang pukul 17.00, venue di dalam pun langsung dirayapi para fans. Lagu-lagu SHINee terdengar membahana demi menyemangati mereka.

Tak lama kemudian, lampu-lampu di tiap sisi panggung dimatikan dalam sekejap. SWC 3 in Jakarta has officially started! Jonghyun, Minho, Taemin, dan Key muncul dalam balutan pakaian berwarna emas dan langsung ‘menghajar’ lagu-lagu hits mereka seperti “Nightmare”, “Juliette”, dan “Lucifer”. Tata visual dan lighting yang megah berikut sinar laser yang berpendar ke berbagai penjuru membuat konser ini begitu memukau. Sayang sekali, sang leader SHINee, Onew, berhalangan hadir akibat alasan kesehatan. Untungnya hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme para fans yang tetap mengayunkan lightstick biru kehijauan mereka dengan semangat.

“Sudah lama kami tidak berkunjung ke Indonesia. Kalian baik-baik saja, kan?” sapa Jonghyun kala sesi break. Mereka terlihat ramah dan cukup interaktif dengan para fans. Konser pun dilanjutkan dengan tembang-tembang yang lebih mellow, seperti “Orgel”, “Sleepless Nights”, dan “Aside”. Seluruh personel memamerkan kemampuan vokal mereka yang memang patut diacungi jempol.



Grup yang debut pada 2008 ini terkenal akan koreografi yang super enerjik. Tentunya hal tersebut juga mereka tampilkan dalam lagu-lagu bertempo up beat layaknya “Ring Ding Dong”, “Dream Girl”, hingga “Amigo”. Sesekali mereka mencuri kesempatan dengan berjalan ke bawah stage dan menghampiri para fans yang berada di bagian festival, baik untuk sekadar bersalaman maupun mengambil selfie dengan kamera Polaroid.

Kebetulan SHINee juga telah merayakan anniversary enam tahun mereka. Untuk itu, para Shawol membuat kejutan dengan menghadirkan cake ke atas panggung, lengkap dengan figur kelima personel serta bendera Korea dan Indonesia terpatri di atasnya. Ini sekaligus sebagai simbol pemberhentian SWC 3 terakhir SHINee. Konser pun mencapai klimaksnya ketika tembang “Everybody” dibawakan dalam hujanan sinar laser yang menyala-nyala.


Rasa-rasanya tak lengkap jika belum diikuti oleh encore. Maka sudah bisa ditebak, setelah menghilang di balik panggung beberapa saat, SHINee kembali menunjukkan batang hidungnya setelah diteriaki “We want more! We want more!” oleh para fans yang masih belum puas. Kali ini mereka muncul dengan pakaian yang lebih santai. Deretan lagu yang sedari tadi ditunggu-tunggu, yaitu “Sherlock” dan “Why So Serious” pun dibawakan dengan apik. Di akhir acara, keempat personel sempat bermain-main dengan botol air hingga menyisakan seluruh pakaian mereka basah kuyup. Kejadian ini sungguh menggemaskan dan sukses mengundang gelak tawa para penonton. SWC 3 berakhir dengan hujanan confetti dan ledakan pita berwarna-warni yang membuat hari itu semakin berwarna.



(photos: Doc. SM Ent)

Wednesday, June 25, 2014

Gourmand Bistro: A Unique Blend of French & Japanese Cuisines

satu lagi spot yang muncul untuk meramaikan dunia kuliner Ibukota. gourmand, yang berarti “seorang pencinta makanan enak”, telah resmi berdiri sejak agustus 2013. konsepnya menyerupai restoran di eropa yang berciri khas elegan dan romantis. hal ini dapat dilihat dari balutan interior kayu berwarna gelap yang memberikan kesan eksklusif serta sofa dengan bahan kulit yang mempertegas impresi tersebut. jejeran kaca juga terpatri di tiap sisi restoran yang terbagi atas area indoor dan outdoor ini sehingga para pengunjung dapat bersantai sembari menikmati pemandangan luar. dengan tambahan open kitchen yang higienis, pengunjung dapat turut menyimak proses masak di gourmand bistro. 



keunikan utama terletak pada menu-menunya yang merupakan perpaduan tak biasa antara masakan perancis dan jepang. bayangkan saja, foie gras with teriyaki sauce, garlic rice and homemade curry sauce, atau mini tenderloin with ginger sauce and miso. lezatnya cita rasa kuliner perancis pun menjadi lebih ‘ramah’ di lidah berkat sentuhan taste jepang yang sudah familiar.

daripada semakin tidak sabar, yuk, kita temui menu pembuka kali ini, yakni fried tofu with honeyed soy sauce. pada dasarnya, ia merupakan tofu yang digoreng tepung hingga garing lalu ditaburi lembaran-lembaran rumput laut di atasnya. selain renyah, cocolan soy sauce jepang yang kental turut menciptakan sensasi gurih. hidangan ini memang pas sekali sebagai appetizer.

jika masih belum puas, silakan pesan minced US beef pizza with miso dressing & arugula. porsinya tepat untuk disantap beramai-ramai. satu yang membuatnya berbeda adalah bentuk pizza utuh menyerupai persegi panjang, bukan bulat seperti kebanyakan. tumpukan daging sapi murni yang dipadu bersama lumuran saus miso terasa sungguh creamy. kombinasi cerdas ini cocok melengkapi tekstur pizza yang tipis dan kering.


nah, sekarang saatnya beralih ke main course. semangkuk besar tiger prawn pasta with tomato sauce & katsubuoshi menjadi pilihan saat itu. jenis pasta yang digunakan ialah fettuccine buatan langsung gourmand bistro. bentuknya yang gepeng dan kenyal dimasak bersama tomato sauce, namun tidak dengan daging layaknya bolognese. sebagai gantinya, jejeran tiger prawns tebal kemerahan menghiasi menu unik ini. mengapa unik? tentu saja berkat tambahan si katsuoboshi! walaupun namanya cukup asing di telinga, sebenarnya katsuoboshi sudah sering kita temui di berbagai menu masakan jepang, contohnya takoyaki. ya, ia adalah ‘lembaran-lembaran’ tuna yang telah dikeringkan hingga menciptakan aroma smoky saat dimakan. secara keseluruhan, salah satu main course andalan gourmand bistro ini memang layak untuk dicoba. perpaduan ‘lain daripada yang lain’ ini surprisingly saling mengimbangi dengan sempurna di dalam mulut. manisnya tomat, segarnya udang, dan gurihnya katsuoboshi memberikan pengalaman baru yang istimewa dan tak terlupakan.


nyatanya, untuk urusan dessert pun, bistro berkapasitas 80 orang ini siap untuk membuat anda tak sabar mencicip. salah satunya ada apple & banana beignets. beignets rupanya adalah donat ala perancis dengan adonan padat tanpa bolongan di tengahnya. sebagai gantinya, ia diisi potongan-potongan apel dan pisang berbalut tepung goreng renyah. dengan taburan gula halus, mereka disantap bersama saus cokelat serta es krim rasa kopi atau vanila. rasa manis dan lembutnya enak sekali, pas untuk menutup kunjungan kita kali ini.


jangan terburu-buru beranjak keluar karena gourmand bistro masih memiliki koleksi french pastries yang tak kalah enak. bahkan, beberapa jenisnya turut di-mix dengan ‘resep’ jepang, lho, seperti matcha eclair yang sayang untuk dilewatkan. non appetit!


(photos by: sofyan effendi)


Gourmand Bistro
Street Gallery Pondok Indah Mall 1, GF No.G08
Ph: 021 29529724
Opening hours: 10.00—00.00
Price range: Rp 30.000,00 — Rp 365.000,00
Twitter: @GourmandBistro

Salmon Paradise at River Barn

tak dapat disangkal, mayoritas warung tenda pinggir jalan yang menyajikan hidangan steak lebih berpatok pada daging sapi atau ayam. nah, khusus di tempat yang satu ini, ia menunjuk salmon sebagai primadonanya. anda dapat memilih grilled atau deep fried sebagai gaya masak untuk salmon steak, atau dibungkus dengan tortilla untuk salmon wrap.


sekedar rekomendasi, deep friend salmon di river barn sungguh layak untuk dicoba. kulitnya terasa garing dan renyah, namun tetap menyisakan daging yang lembut nan nikmat di mulut. urusan saus pun tak kalah beragam. di antaranya ada teriyaki, bbq, mushroom, tartar, bangkok chilli, dan knoblauch (diadaptasi dari saus asal jerman yang terbuat dari racikan yoghurt dan garlic). 



terlepas dari salmon, ada sebuah menu kreasi river barn bernama ‘are you insane?’ yang cukup menantang. sebagai pengganti burger buns, ia menggunakan dada ayam goreng tepung yang mengapit keju, sayur, serta smoked beef di dalamnya. berani mencoba? 



River Barn
Jl Limau no. 30,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Buka: Selasa – Sabtu Pk 18.00 – 23.00
          Minggu Pk 11.00 – 23.00
(Senin libur)
Twitter: @RiverBarnID
Harga: Rp 40.000 – Rp 75.000

Tuesday, June 24, 2014

Bradley’s Tea House: British Style Tea House

Konon, tradisi afternoon tea sudah mulai populer di kalangan warga Inggris kelas atas sejak awal abad ke-19. Seiring berjalannya waktu ia pun menjadi ‘kegiatan’ santai  yang menarik minat banyak orang, tak terkecuali warga Jakarta. Saya pun berkunjung ke salah satu tempat yang menjadi wadahnya.



Bradley’s Tea House terletak di kawasan strategis dengan tampilan yang mengundang perhatian, khususnya bagi para wanita. Ia menyerupai sebuah rumah mungil dengan desain interior yang sederhana, tapi tetap cantik. Nuansa warna-warna clean dan pastel dengan tema floral menjadikannya terasa feminin. Para pengunjung pun dapat menikmati afternoon tea dengan suasana yang lebih intim, karena kapasitas yang ditawarkan tidak terlalu banyak.


Variasi jenis teh yang tersedia cukup beragam. Nayara White merupakan salah satu yang paling populer disini, berkat cita rasa balance (tidak terlalu manis dan tidak terlalu pahit) dan aroma ringan yang sungguh relaxing. Selain itu ada Malabar Black (teh hitam yang diberi susu), Darjeeling (teh India yang samar-samar memiliki rasa anggur), Jasmine Green, Peppermint, Prince of Wales, dan masih banyak lagi. Semuanya menggunakan daun teh seduh alami.



Kategori tea set dibagi hingga sanggup menyajikan 4 orang sekaligus. Semakin banyak pesanannya, semakin tinggi tingkatan set piring yang akan hadir di meja Anda. Untuk itu, silahkan saja memenuhinya dengan pilihan kue-kue lezat yang sudah memanggil dari balik kaca. Diantaranya ada Cherry Crumble Pie, Muffins, Cake Pops, Scones (disajikan bersama whipped cream dan apple mint jelly), Cookies (peanut butter, oatmeal, raisin), hingga pilihan savory seperti Quiche dan Pasta of The Day. Oh ya, jika Anda bukan penyuka teh, Bradley’s Tea House siap menyajikan alternatif lain semisal Matcha atau kopi. 



Waktu berjalan tak terasa ketika menghabiskan sore hari disini, apalagi sembari ditemani alunan lagu-lagu yang dimainkan oleh vynil yang berputar. Pikiran dan tubuh pun kembali rileks dengan suasana sejuk nan tenang yang berhasil diciptakan oleh Bradley’s Tea House.


Bradley’s Tea House
Jl Kertanegara no. 72
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp: 021 720 3098

Sunday, June 15, 2014

Stockroom: Trade & Dishes

Meski awalnya ia hanya ditujukan sebagai komplimen dari butik Stockroom di lantai atas, nyatanya saya dibuat terkejut dengan konsistensi yang dimiliki kafe bernama sama ini. Dengan konsep modern rusty, tema makanan dan minuman yang diusung ialah Western comfort food. Maka, sudah jelas Anda akan menemui menu-menu yang kental akan gaya Barat seperti burger, milkshake, nachos, atau pasta.



Nah, soal rasa, perlu ditekankan bahwa ia tidak kalah dengan kafe atau restoran besar lainnya. Saat itu, saya berkesempatan untuk membuka dengan appetizer Chicken Quesadilla. Adonannya amat juicy, saus salsa serta sour cream yang mendampingnya terasa pas! Ukuran porsi pun diperuntukkan bagi ramai-ramai, membuatnya semakin tepat dijadikan sebagai hidangan pembuka.

Beralih ke menu yang lebih berat, Stockroom memiliki beberapa andalan. Di antaranya Beef Wellington, Pan Fried Salmon, dan Fish ‘n Chips. Yang terakhir inilah pilihan saya kala itu. Ikan dori yang digoreng berbalut tepung itu berhasil menciptakan tekstur lembut di dalam dan garing nikmat di luar. Seperti Fish ‘n Chips pada umumnya, ia juga disajikan bersama kentang goreng dan homemade tartar sauce. Namun, perpaduan rasa yang sempurna sungguh membuatnya tidak mengecewakan.




Satu lagi yang menonjol dari Stockroom adalah koleksi milkshake unik yang tersedia di sini. Lupakan cokelat, vanilla, atau stroberi yang seringkali Anda temui. Kini siap-siap disambut dengan varian-varian yang tak biasa seperti Pop Corn, Froot Loops, Smores, Regal, atau Kit Kat Green Tea Milkshakes! Soo tempting!


(photos by: Hardiman Widjaseno)


Stockroom Trade & Dishes
Belle Point, Jln. Kemang Selatan 8 No.55A
Jakarta 12730
Ph: 021 7190393
Opening hours: 12.00 — 22.00
Price range: Rp 32.000,00 — Rp 115.000,00
Twitter: @StockroomJkt

Saturday, June 14, 2014

HolyGyu: Nikmatnya Steak Bercita Rasa Jepang

Tak dapat dipungkiri lagi, sekarang ini mencari steak yang enak dan terjangkau bukanlah lagi hal sulit. ‘Adik’ dari Holycow! Steakhouse yang satu ini pun menawarkannya dengan gaya unik, yakni membalutnya dengan bumbu khas Negeri Sakura.

Konsep minimalis nyatanya justru memperkuat atmosfer bak kedai-kedai di Jepang. Hiasan berupa lampion-lampion berwarna merah yang menggantung di langit-langit hingga seorang geisha yang menyambut kita di pintu masuk berhasil menciptakan kesan tersendiri. Ya, setelah Holycow! Steakhouse, kini Anda, para pencinta steak, akan dimanjakan oleh HolyGyu!


Di sini Anda akan menjumpai mulai dari wagyu, prime beef, sampai daging Kobe eksklusif yang dibanderol dengan harga lebih ramah di kantong. Pilihan daging tersedia dari 100—200 gram. Selain Kobe Beef yang istimewa, ada juga yang tak kalah menarik, yaitu Wagyu Tan yang menggunakan lidah sapi. Ia merupakan salah satu menu favorit berkat tekstur yang lembut, tidak alot, dan gurih. Lepas dari itu, untuk pilihan wagyu lainnya, tersedia Wagyu Rib Eye, Tenderloin, Shortrib Boneless, serta Shortrib Bone-in.


Sebagai pendamping, 3 jenis signature sauces telah siap menemani Anda dan tentunya, masing-masing bercita rasa khas Jepang yang kental. Mereka adalah Tsuke Dare (soyu sauce), Goma (sesame sauce), dan Lemon Sauce yang segar. Nah, jangan harap akan menemukan side dishes seperti salad atau mashed potato pada umumnya. Khusus di HolyGyu, condiments yang disajikan berupa onigiri/steamed rice, sautéed veggies, serta Wakame Soup dengan kuah yang terbuat dari kaldu wagyu. Hmm, benar-benar nikmat!

Jangan beranjak dulu dari tempat berlogo sapi warna merah (di Jepang bernama Akabeko, yang melambangkan kebaikan) ini karena masih ada Matcha Milk yang menanti. Dengan paduan green tea dan susu yang pekat serta taburan kayu manis di atasnya, dijamin minuman yang satu akan menyempurnakan kunjungan Anda ke HolyGyu. Mau yang lebih light? Silakan saja cicipi Ocha atau Non-Alcoholic Beer. Oishii!


(photos by: Erwindo Pratomo)


HolyGyu
Jl. Panglima Polim V No. 21
Ph: 021 97990370
Opening hours: 11.00 — 15.00 & 17.00 — 22.00
Price range: Rp 17.000,00 — Rp 520.000,00
Twitter: @HolyGyu_

Kedai Kopi 89: Not Your Ordinary Coffee Shop

Letaknya yang menyatu dengan sebuah galeri seni dan furnitur membuatnya tampak berbeda dari kedai kopi lainnya. I'm pretty much impressed by it!




Chic and fancy. Begitulah kesan pertama yang timbul dari restoran berkapasitas 70 orang lebih ini. Warna-warna cerah terasa dominan, seperti kuning, oranye, merah, serta tak ketinggalan hijau dari tanaman yang menghiasinya. Sebuah lukisan besar bergambar seorang wanita terpampang di balik bar. Seluruh tempat duduknya pun berupa sofa dengan bantal-bantal nyaman yang semakin memperkuat atmosfer cozy.



Nama boleh Kedai Kopi, tetapi bukan berarti ia melulu memfokuskan diri pada kopi. Sang pencetus ide, Akbar, mengungkapkan bahwa Kedai Kopi 89 awalnya tercipta untuk mengakomodasi para pekerja kantoran yang berada di sekitar gedungnya. Namun, hidangan-hidangan buatan sendiri yang lezat nyatanya perlahan mulai mengundang perhatian orang banyak.



Kategori menu terbagi atas Asian dan Western dengan variasi yang amat beragam. Dari starters, terdapat Fried Shrimp Wonton, Chicken Wings in Wasabi Mayo, hingga Meatball and Fries Melt dalam limpahan keju lumer plus saus gravy yang begitu creamy di lidah. Urusan harga, tenang saja, Kedai Kopi 89 membanderolnya bak harga di ‘kedai’. Bahkan hidangan steak premium seperti sirloin dari daging impor Australia hanya berkisar Rp70.000,00-an. Sedangkan dari menu Asia, antara lain ada Dory Sambal Matah, Mie Ayam 89, dan si favorit Honey Glazed Chicken dengan saus campuran black pepper dan madu yang tak disangka-sangka menghasilkan cita rasa eksotis. Nice!

Terakhir, semangkuk mungil Apple Crumble dengan satu scoop es krim vanilla siap menyempurnakan kunjungan Anda. Overall, Kedai Kopi 89 pas sekali untuk dijadikan sasaran baru tempat meeting atau sekadar casual appointment yang cukup ‘tersembunyi’ dari hiruk pikuk bilangan Kemang.


Kedai Kopi 89
Kemang 89 Building, 1st floor
Jln. Kemang Raya No.89
Jakarta Selatan
Ph: 081296915885
Opening hours: 10.00 — 22.00
Price range: Rp 15.000,00 — Rp 88.000,00
Twitter: @kedaikopi89

Zouk Out 2013: Beach Party Goes Beyond Words

Another late post! It's one of the most memorable moments I had last year so I thought why not including it here as well? so yeah here we go!


Bisa dikatakan Zouk Out 2013 berhasil memecahkan rekor selama 13 tahun ia diselenggarakan. Bagaimana tidak, puluhan ribu party goers membaur untuk menyaksikan aksi para DJ kelas dunia yang sukses menyulap arena pantai menjadi lantai dansa. Total lebih dari 40.000 penonton seakan terbius oleh euforia rave party terbesar di Asia yang dihelat di Siloso Beach pada 13 dan 14 Desember silam. Jejeran booth serta mini bar tersedia lengkap di sana, tak ketinggalan atraksi unik seperti fire twirler (penari yang menggunakan hula hoop berbalut api), dancing robots, hingga bloco (karnaval kecil yang terdiri dari para penabuh gendang). Meriah!

Hari pertama diramaikan oleh nama-nama yang sudah tidak asing lagi. Sebutlah trio electro asal Amerika yakni Krewella, Ferry Corsten, Otto Knows, atau si kembar bersaudara dari Australia, yaitu Nervo. Walaupun masih menyisakan beberapa spot lowong, animo crowd tidak redup sedikit pun. Permainan fire laser dan kembang api yang spektakuler turut memicu keriuhan pada malam menjelang pagi kala itu apalagi saat layar raksasa di atas panggung memperlihatkan timer penghitung mundur. Ternyata, tibalah waktunya bagi salah satu DJ yang telah ditunggu-tunggu untuk unjuk gigi di atas panggung. Yup, Afrojack kembali memanaskan suasana dengan menghajar remix dari hits-nya, “Take Over Control”, hasil kolaborasi bersama Eva Simons. Dalam sekejap, penonton pun semakin menggila dan ia menggiring berakhirnya perhelatan hari pertama Zouk Out 2013.



Seperti yang sudah diduga, hari kedua menuai pengunjung yang lebih padat lagi. Kali ini sepanjang mata memandang, Siloso Beach terasa nyaris dipenuhi oleh party goers yang tak henti bergoyang ke sana ke mari. Nama-nama DJ seperti Seth Troxler dan Danny Avila berhasil membuat banyak orang memusatkan perhatian ke panggung utama. Euforia pun semakin tak terelakkan ketika DJ asal Jerman yang tengah naik daun, Zedd, menunjukkan batang hidungnya. Gemuruh ‘paduan suara’ penonton mencapai puncaknya tatkala tembang “Stay the Night” dan hits yang mengantar DJ bernama asli Anton Zaslavski ini ke nominasi Grammy Awards, “Clarity”, dipersembahkan secara apik. Ia pun menutup kurang lebih satu setengah jam penampilannya dengan “Spectrum”, dilanjutkan dengan letusan kembang api yang tak henti berpancar di atas laut. It truly feels surreal and magical at the same time!


(Martin Solveig)


(Krewella)

Puas berjingkrak bersama Zedd, tibalah Martin Solveig yang tak mau kalah meramaikan malam itu. Pria yang kerap mengenakan headband sebagai ciri khasnya ini menghadirkan lagu-lagunya yang seru untuk dinyanyikan bersama, seperti “Hello” dan “Hey Now”. Sesekali ia menyapa para penonton dengan senyum ramah. Bahkan, sebelum menutup stage, ia sempat berdiri di atas turntable dengan tangan terbentang lebar sembari mengajak crowd agar terus bersemangat.

Seakan tak memberi jeda, Alesso hadir dan membuat semua turut bergoyang tanpa ampun. Balon transparan raksasa digilir ke arah kerumunan berikut ikan hiu plastik yang mencuri perhatian. Di penghujung acara, Dash Berlin tampil menjadi salah satu pamungkas. Perlahan sinar matahari mulai terbit dari ufuk timur, penanda tibalah akhir dari perhelatan Zouk Out 2013. Secara keseluruhan semua berjalan dengan cukup tertib dan fantastis. Until Zouk Out 2014!


(Photos: Doc. Zouk Out)

Monday, June 9, 2014

Johnny Rockets: The Fun American Diner

“I started singing ‘bye-bye miss American pie’, drove my Chevy to the leeve, but the leeve was dry,” tembang klasik milik Don McLean itu berkumandang tatkala saya melangkah masuk ke restoran bergaya diner ala Negeri Paman Sam ini. Welcome to Johnny Rockets!


Nyatanya, lagu tersebut tidak diputar melalui playlist biasa, melainkan dipilih langsung dari sebuah jukebox raksasa yang menyambut kita sebelum masuk ke dalam restoran. Dengan slogan “Johnny Rockets” yang terpampang di bagian kaca, siapapun dapat bebas memilih lagu-lagu rock & roll oldies yang telah siap diputar. Tak hanya itu, Anda pun akan menjumpai 2 buah mini jukebox yang berdiri manis di bagian bar. Dari sini saja, atmosfer bak berada di American diner sudah terasa sangat kental.





Ya, Johnny Rockets awalnya merupakan restoran yang berdiri di Los Angeles sejak 1986. Ia terkenal akan resep original hamburger racikan sang empunya yang kemudian menjadi favorit banyak orang hingga sekarang. Kini, ia telah mengepakkan sayap ke Jakarta setelah terlebih dahulu membuka cabang di Bali. Soal cita rasa, tenang saja, mulai dari bahan baku hingga resep ‘rahasia’-nya dijaga betul agar tetap sama persis seperti Johnny Rockets di manapun.

Setiap menu yang Anda pesan akan langsung dimasak saat itu juga, tidak terkecuali daging sapi yang merupakan 100% asli tanpa campuran. Tingkat kematangannya pun dapat diatur sesuai selera, seperti yang terdapat di kreasi burger Smoke House Single. Sebagai salah satu ‘pelopor’ burger dengan aneka isian selain daging dan sayur, Anda akan menemui pula smoked beef bacon, crispy sourdough onion rings, cheddar cheese, dan yang istimewa, si  homemade Smoke House. Roti burger-nya terasa padat dan lembut ketika digigit. Daging sapi yang saat itu telah dimasak dengan tingkat kematangan well-done memiliki tekstur cukup tebal sekaligus juicy. Paduan yang pas bersama smoked beef bacon dan onion rings renyah! Terlebih lagi, saus Smoke House yang menyerupai BBQ sauce turut menjejakkan rasa gurih dalam setiap gigitan. Yum!



Tentunya menyantap burger kurang lengkap tanpa pendamping. Nah, di sini ada 2 pilihan, yakni Salad atau American Fries. Jangan salah, American Fries berbeda lho dengan French Fries yang sering kita makan. Ukurannya lebih gemuk dan ia digoreng hingga garing. Uniknya, Johnny Rockets cukup terbuka dengan hidangan yang mereka sajikan. Setiap kalori yang terkandung pada makanan atau minumannya ditampilkan langsung di buku menu. Jadi, tidak usah kesulitan lagi jika Anda tengah menghitung asupan kalori dalam setiap santapan.

Selain jenis-jenis burger seperti Route 66, Houston, atau Bacon Cheddar, ada juga Philly Cheese Steak yang terkenal. Ia menggunakan irisan sirloin steak yang dipanggang lalu ditaburi grilled onions dan saus keju hangat yang lumer di dalam mulut. Hmm, nikmat! Sembari bersantai di sofa berbalut bahan kulit berwarna merah, Anda juga akan dihibur oleh ‘aksi’ para pelayan Johnny Rockets yang akan melakukan dance setiap 30 menit sekali! Seru, kan?


Sebelum beranjak pergi, kurang lengkap rasanya kalau belum mencicipi milkshake andalan Johnny Rockets. Yes, the milkshakes here are to die for! Setiap gelasnya merupakan racikan murni susu segar serta es krim tanpa menggunakan es batu dan juga mesin shaker alias diaduk langsung menggunakan tenaga manusia untuk mencapai taste yang khas, yaitu soft, malt, and creamy. Selain 3 varian klasik (vanila, cokelat, stroberi), ada juga pilihan rasa lainnya seperti strawberry and Oreo crumble, peanut butter, atau M&M’s milkshake.

Dengan konsep “serving smile everyday”, di sini Anda akan disambut oleh para pelayan yang ramah. Bahkan, saus tomat atau sambal yang disajikan di atas meja pun ditata menyerupai ekspresi orang tersenyum. Rasa-rasanya, bersantai di diner sudah bukan sekadar tontonan film. Kini, Johnny Rockets telah menghadirkannya untuk Anda.


(photos by: Hardiman Widjaseno)


Johnny Rockets
Pondok Indah Mall Street Gallery, 2nd Floor
Ph: 021 29529757/58/59
Opening hours: 10.00 — 00.00
Price range: Rp 40.000,00 — Rp 102.000,00
Twitter: @JohnnyRocketsID

Open Door: Interactive International Bistro

Open Door terlahir dari ide duo pengusaha restoran, Emil Halim dan Steven Tjhang, yang juga pemilik East 8 New York Fusion Tapas & Bar di kancah kuliner Singapura. Kali ini, mereka bermaksud membangun konsep yang lebih ‘ramah’ dan bernuansa rumahan. Tak jarang kedua owner tersebut akan menghampiri para tamu dan dengan rendah hati berbagi cerita mengenai makanan, bisnis f&b yang mereka geluti, dan sebagainya.



Restoran ini dibagi menjadi 3 area berbeda. Melangkah masuk, Anda akan disapa sebuah bar mungil dan teras dengan terpal logam berwarna merah cerah. Beranjak lebih dalam, tampaklah living room lengkap dengan jejeran sofa, bantal, dan layar besar untuk menonton berbagai macam acara TV. Terakhir, terdapat area outdoor di halaman belakang. Backyard area ini khusus diperuntukkan bagi para pengunjung yang mendambakan kesejukan malam dan pemandangan gedung-gedung pencakar langit di sekelilingnya. Karena itu pula lah restoran ini sengaja dibuka dari pukul 3 sore.

Beralih ke kreasi dapur, Open Door menghadirkan menu-menu internasional yang sarat akan kejutan. Mari kita buktikan sendiri! Dari appetizer, ada Beer Popcorn Chicken, yaitu daging ayam goreng tepung yang sebelumnya telah direndam bir untuk menimbulkan sensasi rasa berbeda di lidah. Tak ketinggalan Curry Dust Wings. Ia bukanlah chicken wings biasa, karena diberi taburan bumbu kari diatasnya. Alih-alih piring, kedua menu ini hadir diatas panci mungil. Selain itu masih ada beberapa judul makanan pembuka lainnya yang mengundang rasa penasaran, sebutlah Spicy Cheese Sweet Corn dan Teriyaki Tori Satay.



Next, saatnya menjajal hidangan berat. Nama-nama unik terpampang di buku menu, seperti Thai Holy Basil Chicken, Mie Goreng Tengah Kota, Tom Yum Fried Rice hingga Kimchi Kalbi Burger. Kali itu, saya berkesempatan mencoba 2 diantaranya. Pertama, ada Tom Yum Fried Rice. Rupanya ia seporsi nasi goreng yang telah diolah dengan bumbu khas Thailand tersebut, plus topping wortel, tomat, bawang goreng renyah, udang beserta aneka seafood lainnya. Rasanya sesuai seperti yang dibayangkan. Pedas-pedas asam terlahir dari bumbu yang telah meresap pada nasi dengan semburat warna cokelat kemerahan tersebut. Ia disantap bersama acar segar. Not bad, terutama jika Anda tergolong penyuka pedas.

Belum cukup satu main course, menu kedua pun hadir di hadapan. Kali ini gaya yang diusung ialah Korea, yaitu Kimchi Kalbi Burger. Sebagai salah satu Chef’s recommendation, burger ini menggunakan isian braised beef shortribs, Korean kimchi, dan telur mata sapi. This one is superb! Suiran daging sapi berbumbu itu terasa saling melengkapi dengan kimchi yang memiliki unsur rasa cenderung masam. Mereka menciptakan kombinasi unik yang lezat. Apalagi ditemani oleh secangkir kentang goreng (ya, mereka menempatkannya dalam gelas cangkir) yang juga dibumbui rasa kari. Oh ya, Open Door juga memiliki kategori menu Western tersendiri, yang meliputi antara lain Grilled Spring Chicken, Classic Norwegian Salmon, dan Creamy Mushroom Parmesan Fetucinne.



Perut pun kenyang terisi. Sembari bersender pada sofa empuk dan ditemani layar TV besar di hadapan, sekarang saatnya menutup dengan yang manis. Urusan dessert, Open Door mempunyai si klasik Tokyo Banana yang lembut dan segar, Es Campur Panna Cotta, dan Churros.

Tentunya, segelas signature cocktail akan menyempurnakan acara bersantai, bukan? Saya pun menghabiskan sisa malam itu dengan Watermelon Margarita yang sarat akan kesegaran buah semangka. It truly feels like home!


(photos: doc. Open Door)



Open Door
Pelataran Lobby Royal Mediterania Garden
Jl Letjen S. Parman Kav. 28
Ph: 021 2942 7007
Jakarta Barat 11470
Opening hours: 15.00 – 02.00
Price range: Rp 24.000 – Rp 100.000
Twitter: @OpenDoorJKT

Cloud: Bersantap di Atas Awan

Satu lagi tambahan impresif di peta kuliner ibukota tercinta. Ya, lounge yang akan kita telusuri ini memang tengah mencuri banyak perhatian. Bagaimana tidak, dimulai dari tempatnya saja, ia sudah membuat penasaran. Cloud terletak di lantai 49, The Plaza Office Tower, Thamrin. Untuk mencapainya, Anda harus melalui lift khusus tersendiri. Tenang, jangan dulu merasa ‘terintimidasi’, karena para resepsionis yang ramah akan siap memandu Anda untuk menuju kesana.

Sesampainya diatas, Anda akan langsung terbuai oleh semilir angin dan pemandangan yang memanjakan mata. Cloud memiliki konsep 360 derajat, maka dengan bentuknya yang melingkar, Anda dapat menyaksikan tampilan kota Jakarta dari berbagai sudut. Bahkan di kala jam-jam tertentu dimana langit masih cenderung ‘jernih’, secercah pantai Ancol berikut kapal-kapalnya dapat terlihat dengan kasat mata. Seakan-akan kerumitan Jakarta pun lenyap dalam sekejap, yang tersisa hanyalah hamparan langit dan lampu-lampu kota yang perlahan mulai menyala tatkala senja. Splendid!


Cloud sendiri telah resmi beroperasi semenjak akhir Januari silam. Ia merupakan bagian dari divisi MRA Food & Beverage yang juga menaungi Hard Rock CafĂ©. Konsepnya cenderung formal, namun tetap diberi sentuhan urban melalui adanya graffiti-graffiti berikut tanaman hijau yang menjalar di beberapa sisi dindingnya. Tak heran, karena Cloud ingin menekankan identitasnya sebagai lounge, dimana para pengunjungnya dapat berkumpul ramai-ramai sembari berbagi cerita. Kebanyakan table didominasi oleh sofa-sofa memanjang, namun ada juga pilihan untuk duduk-duduk di dekat rooftop bar. Oh ya, rooftop bar ini tak kalah unik, karena setiap sore menjelang malam, akan ada api yang berkobar pada bagian ‘atap’nya. Kapan lagi bersantai di bar yang terletak langsung di pinggir ketinggian ibukota? Jika Anda bertujuan untuk meluangkan waktu secara private, tersedia pula beberapa spot yang yang lebih tersembunyi, namun tetap menghadap pemandangan luar.

Setelah cukup lama menghabiskan waktu berkeliling dan mengagumi keseluruhan tempat, saya pun memutuskan untuk duduk di area bar dan memilah-milih menu yang ada. Ternyata sesuai dengan konsep lounge, nyaris keseluruhan hidangan tersaji dalam porsi sharing. Sebutlah tapas, pizza, hingga salad and dip.


Petualangan kuliner pun saya mulai dengan Stewed Wagyu Beef on The Ciabatta Bread with Gratin Aioli. Menu dengan nama yang cukup rumit ini terbagi atas beberapa Ciabatta bread (roti putih khas Italia) yang mengapit suiran-suiran daging wagyu di dalamnya. Mereka tertata rapi diatas talenan kayu. Pada gigitan pertama saja, Anda langsung dapat menebak mengapa menu ini termasuk salah satu yang favorit. Diluar ekspektasi, paduan roti dan daging tersebut terasa amat empuk dan juicy! Tingkat kematangan wagyu yang pas membuatnya melt di dalam mulut. Sungguh sempurna dipadupadankan dengan Ciabatta bread yang berkarakter gurih dan kenyal.

Setelah dibuat terkesan oleh hidangan pertama, saya pun tertarik untuk mencicipi kategori ‘Broken Fried Eggs’. Ia memiliki 3 variasi, yakni disertai Spanish Ham & Green Pepper, Foie Gras & foam potato, dan yang terakhir sekaligus menjadi pilihan kali ini, Spanish sausage & Foam Potato. Sekilas tampilannya mengingatkan akan mashed potato, namun nyatanya ia jauh berbeda. Tersaji dalam panci stainless mungil, menu ini merupakan paduan telur setengah matang yang dicampur bersama potongan-potongan kentang dan sosis (bisa sosis sapi atau babi). Rasanya bak seporsi santapan breakfast yang kaya akan protein sekaligus mengenyangkan. Lembutnya telur dan renyahnya sosis maupun kentang sanggup membuat menu creamy ini tak terlupakan. Hingga saat ini, Cloud merupakan satu-satunya tempat yang menyajikan Broken Fried Eggs.

Selebihnya, masih banyak lagi seleksi menu-menu sharing yang pantas untuk dilirik. Diantaranya ada Nachos, Marinated Salmon with Yogurt Sauce, Grilled Australian Rib Eye with Asparagus, Grilled Octopus with Extra Virgin Olive Oil, atau Cheese Platter yang terdiri dari 5 jenis keju berbeda disajikan bersama mixed fruits dan kacang-kacangan. Soal rasa, ‘dapur’ Cloud dipimpin oleh para Chef ahli, sehingga sudah tidak perlu diragukan lagi.


Nah, acara cemal cemil belum lengkap tanpa segelas minuman dingin yang menyegarkan bukan? Cloud menawarkan pengalaman berbeda melalui satu spot menarik yang disebut ‘Vodka Room’. Bak ruangan pendingin, temperatur di dalamnya mencapai 0 derajat Celcius. Di dalamnya dipenuhi jejeran Grey Goose Vodka, salah satu vodka terbaik dunia. Dengan suhu sedingin itu, 2 shot vodka terasa normal-normal saja, namun rasakan sendiri sensasinya ketika Anda sudah beranjak keluar!


Kebetulan langit malam sudah mulai menggelayut. Saatnya untuk menuntaskan hari yang penat bersama racikan signature para bartender Cloud. Saya berkesempatan untuk menyesap jejeran cocktail andalan mereka, diantaranya ada Apple Rosetini yang refreshing, Vanilla Cloud yang terasa lembut, dan Tiramisu, yaitu perpaduan Baileys, Bacardi White Rum, dan Tia Maria yang menimbulkan buih-buih creamy di lidah.
Momen melepas penat sembari ditemani pemandangan malam yang indah dari ketinggian terasa sempurna sudah. Cloud sukses memberikan pengalaman lengkap dalam rupa lounge & living room dengan sensasi yang berbeda dan sajian berkelas.


(photos by: Sofyan Effendi)


Cloud Lounge & Living Room
Altitude, The Plaza Office Tower Lantai 46 & 49
Jl MH Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat 10350
Ph: 021 2992 2450
Opening hours: 15.00 – 02.00
Price range: Rp 40.000 – Rp 450.000
Twitter: @Cloud_JKT