Sunday, August 31, 2014

Trafique Coffee: Working Space with Coffee Experience

berburu coffee shop yang nyaman sekaligus dilengkapi oleh kopi berkualitas kerap menjadi tantangan menarik tersendiri. baru-baru ini, saya berhasil menemukan satu spot ideal yang menjawab pencarian tersebut. ini dia hasilnya.


memang perlu sedikit ketelitian untuk menemukan tempat yang satu ini. tak ada plang nama bertengger disana. hanyalah bangunan dari batu bata berwarna putih dengan sebuah pintu kuning menyembul ditengah-tengahnya. namun tatkala melangkah ke dalam, barulah saya paham mengapa trafique coffee menjadi salah satu spot favorit terbaru kalangan urban. 

untuk ukuran sebuah coffee shop, ia tergolong luas. meski begitu, penempatan tiap-tiap meja dan tempat duduknya tidak dipaksakan untuk berdesak-desakan. maka pengunjung pun bebas memilih pojok yang diinginkan, tetap dengan privasi tersendiri. konsep minimalis yang diusungnya memiliki sentuhan vintage yang dapat dilihat dari pajangan-pajangan kuno yang tersebar di berbagai sudut.



 
pada sisi luar terdapat sebuah taman yang membuat suasana begitu asri. terlebih kala siang hari,  di mana cahaya matahari alami menerobos ke dalam. rasanya bak tengah berkunjung ke rumah seorang sahabat. atmosfer yang membalut sangatlah nyaman dan hangat.

trafique coffee berdiri atas kecintaan tim pemiliknya terhadap kopi serta keinginan untuk mengapresiasi kopi-kopi nusantara. indonesia merupakan negara penghasil kopi no. 4 di dunia, tetapi 80% produksinya lebih sering dibawa ke negara-negara luar. maka, sayang sekali jika tidak dikembangkan di dalam negeri sendiri, bukan? 


biji kopi utama yang digunakan di sini berasal dari toraja. alasan mereka memilihnya adalah berkat karakter cita rasa yang kuat, serta sensasi karamel dan after taste menyerupai dark chocolate di akhir sesapan. untuk kopi lainnya ada yang diambil dari garut, hingga dolok sanggul dari sumatera utara. usut punya usut, trafique coffee awalnya merupakan coffee warehouse, dimana aneka biji kopi diolah dari proses awal, sampai akhirnya didistribusikan ke berbagai kafe. 

mengenai nama, kafe ini diambil dari bahasa perancis ‘trafique’, yang berarti berbagai macam kejadian yang berlangsung di satu tempat. kiasan tersebut tepat menggambarkan pemandangan sehari-hari yang akrab dijumpai di gedung dua lantai ini. baik itu sekumpulan orang yang tengah bekerja, belajar, bersenda gurau, bersantai dengan laptop atau sebuah buku, hingga menambah ilmu mengenai kopi-kopi lokal.


salah satu kreasi unik para barista trafique coffee adalah lestretto, yaitu perpaduan kopi dan lemonade yang menghasilkan percikan rasa segar di mulut namun tetap dengan sentuhan kopi yang cukup kuat. sedangkan untuk minuman yang lebih ringan dan segar, silahkan tengok kreasi blended yang menggiurkan, seperti choco-peanut blended, choco-hazelnut blended, dan mocha-hazelnut blended.

rasa-rasanya tak lengkap menikmati secangkir kopi tanpa didampingi kudapan, bukan? untuk itu, trafique coffee mengantisipasinya melalui beberapa menu makanan yang tak kalah patut dicoba. misalnya oxtail cream soup (lengkap tersaji dengan baguette), crispy thai toast, sausage bread roll, dan tentunya aneka pastry dan cake cantik yang memanggil-manggil dari balik etalase kaca.


bersantai di trafique coffee sanggup membuat saya jadi lupa waktu. terlebih, suasana yang seakan tidak terikat dengan dunia luar memberikannya poin plus tersendiri. untuk yang bukan penggila kopi, tempat ini boleh juga untuk disambangi saat tengah mendambakan privasi yang teduh.


Trafique Coffee
Jl. Hang Tuah Raya No. 9
Senayan, Jakarta Selatan
Ph: 0878 8984 8004
Opening hours: 08.00 - 22.00
Price range: Rp 30.000 - Rp 55.000
Twitter: @trafiquecoffee

No comments:

Post a Comment