Ada yang berbeda
kala melintasi Jalan Gunawarman pada hari itu yang kini mulai disesaki
oleh sasaran-sasaran kuliner di berbagai sudut. Sebuah restoran dengan
plang merah menyala berukuran besar dan ramainya pengunjung
berlalu-lalang cukup menyita perhatian. Usut punya usut, ialah The Holy
Crab, restoran seafood bergaya Western kental yang memfokuskan diri pada kepiting sebagai bahan hasil laut andalannya.
Sebelumnya
Anda disarankan untuk reservasi dahulu agar menghindari antrean di
tempat. Walaupun ia masih terbilang baru, peminatnya sudah cukup membuat
kewalahan. Lantas, apa yang membuat restoran dua lantai dengan interior
bak pelabuhan ini istimewa? Salah satunya adalah resep rahasia racikan
sang Executive Chef sekaligus owner The Holy Crab yang terinspirasi dari
saus spesial khas Louisiana. Terlebih lagi, cara penyajiannya juga
sanggup membuat Anda terkejut.
Bagaimana
tidak, saat Anda duduk manis di tempat, para pelayan akan menyelimuti
meja di hadapan Anda dengan kertas kedap air dan minyak. Selanjutnya,
Anda akan diberi rangkaian ‘peralatan tempur’ untuk menikmati hidangan
yang akan datang, seperti celemek plastik, cracker shell opener, serta
palu kayu untuk membuka cangkang kepiting, sehingga Anda tak perlu lagi
menghiraukan sendok ataupun garpu. Jangan takut bingung. Di satu sisi
restoran terdapat ‘kontainer’ raksasa bergambarkan step by step cara
‘membongkar’ sang kepiting dengan mudah. Menarik, bukan?
Tidak
sampai di situ saja, hidangan yang dipesan pun tersaji dalam kantong
plastik bening tanpa menggunakan piring. Aneka sajian laut seperti
kepiting dan udang terhampar di atas meja dalam baluran saus berbumbu
yang melimpah ruah. Aroma perpaduan garlic dan butter yang menyeruak
semakin mendorong lidah untuk segera mencicipinya. The Holy Crab khusus
mengimpor sajian laut utamanya. Sebut saja Dungeness crab, king crab
legs, snow crab legs, serta lobster. Benar saja, daging dari Dungeness
crab yang dijagokan ini benar-benar tebal, lembut, dan terasa
manis-segar. Kombinasi dari gurih nikmatnya saus Louisiana beserta hasil
laut pilihan ini pun terasa melt di dalam mulut.
Alternatif
hidangan seafood lainnya meliputi udang, blue crab, mud crab, dan clams
yang juga dinikmati bersama saus racikan tersebut. Oh, ya, sausnya
sendiri memiliki empat tingkat kepedasan yang terbagi atas Mild, Medium,
Spicy, dan Holy Moly untuk kadar pedas maksimal. Nah, menikmati main
course tentu kurang lengkap jika tanpa pendamping yang tepat, bukan?
Maka silakan saja pesan side dishes yang tersedia! Ada sosis, jagung
manis, ubi goreng, atau kentang goreng berbumbu Cajun yang gurih. Psst,
jangan lewatkan juga buffalo chicken wings a la The Holy Crab yang very recommended.
Seperti
yang kita ketahui, minum bir setelah menyantap makanan pedas berbumbu
akan lebih mengeluarkan sensasinya. Untuk itu, The Holy Crab menyiapkan
suguhan spesial, berupa fresh frosted beer. Bir yang dipesan telah
disimpan pada suhu dingin tertentu sehingga menjadi semibeku ketika
dihidangkan.
Well, it’s not a pretty eating session after all but The Holy Crab will surely add a memorable experience for you!
(photos: Doc. Holy Crab)
The Holy Crab
Jln. Gunawarman No.55
Ph: 021 29236155
Opening hours: 17.00 — 22.00 (Monday — Friday), 12.00 — 22.00 (Saturday - Sunday)